Minggu, 27 Maret 2016

KOLESTEROL DAN PENCEGAHANNYA

Penyakit kolesterol merupakan penyakit yang harus diwasapdai, penyakit kolesterol membawa dampak negatif bagi tubuh dan merupakan salah satu penyakit yang membawa penyakit lainnya mudah timbul, seperti penyakit komplikasi seperti penyakit jantung koroner, penyakit hipertensi, gangguan fungsi hati, obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya yang berpeluang hinggap pada tubuh karena kolesterol tinggi.
Namun penyakit kolesterol dapat dicegah sedini mungkin, dengan cara mengatur pola hidup, mengurangi sumber makanan yang mengandung lemak jenuh. Kolesterol dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh darah.
Berikut ini ada beberapa tips menarik untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh, diantaranya adalah:
1.  Pilih makanan mengandung lemak yang sehat. Jangan mengkonsumsi lebih dari 10% dari kadar lemak harian dari lemak yang mengalami saturasi. Hindari jenis lemak trans. Jenis lemak yang sehat didapat dari minyak zaitun, kacang, dan minyak kanola. Almon dan walnut juga merupakan sumber lemak sehat.
2.  Batasi kadar kolesterol. Maksimal asupan kolesterol adalah 300 mg sehari. Pada penderita jantung, jumlahnya tidak lebih dari 200 mg. Sumber kolesterol adalah daging, kuning telur, dan produk susu. Hindari makan otak, hati, usus, ginjal dan babat. Hindari juga makan kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur, dan mentega.
3.  Pilih makanan yang mengandung serat misalnya buah dan sayuran. Serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
4.  Konsumsi ikan. Beberapa jenis ikan baik untuk kesehatan. Ikan tuna, ikan kod atau halibut merupakan pilihan yang sehat untuk menghindari kolesterol. Jenis ikan salmon, makarel, dan herring memiliki kadar asam lemak omega 3 yang dapat membantu mempertahankan kesehatan jantung.
5.  Hindari alkohol dan rokok. Alkohol dapat meningkatkan kadar kolesterol, sedangkan merokok dapat mengakibatkan aterosklerosis yang berujung pada serangan jantung dan stroke.
6.  Lakukan olahraga atau kegiatan untuk tubuh karena dapat memperbaiki kadar kolesterol. Lakukan setidaknya 30 menit atau jika memungkinkan 1 jam dalam sehari, misalnya menggunakan sepeda statis, berjalan cepat, atau gerakan lainnya.
Berikut ini uraian kadar kolesterol dalam darah manusia, yakni:
1.  Kurang dari 200mg/dl = tingkat kolesterol yang sangat baik. Apabila kadar LDL, HDL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/dl, maka kita tidak beresiko untuk terkena penyakit jantung. Walaupun demikian, sebaiknya kita tetap makan yang tidak terlalu berlemak, rajin berolaharga dan menghindari rokok. Pastikan kita memeriksa kadar kolesterol kita paling tidak ssetiap 5 tahun sekali atau menurut rekomendasi dokter.
2.  200-239 mg/dl = tingkat kolesterol yang cukup. Jika total kolesterol adalah sekitar 200-239 mg/dl, maka biasanya dokter akan memeriksa kadar LDL, HDL, dan triglyceride.
3.  Lebih dari 240 mg/dl = tingkat kolesterol yang beresiko tinggi. Orang yang mempunyai total kolesterol diatas 240 mg/dl beresiko 2 kali lebih besar terkena serangan jantung.
4.  Kadar HDL. Makin tinggi kadar HDL, semakin kecil resiko terkena penyakit jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria berkisar antara 40-50 gr/dL, wanita antara 20-60 mg/Dl.
5.  Kadar LDL. Sebaliknya, semakin sedikit kadar DL dalam darah, maka semakin kecil resiko terkena penyakit jantung. 
Pada umumnya, kadar LDL dalam kategori sebagai berikut :
a.    < 100 mg/dL = sangat baik
b.    100-129 mg/dL = diatas rata-rata
c.    130-159 mg/dL = cukup
d.    160-189 mg/dL = buruk (risiko tinggi)
e.    > 190 mg/dL = sangat buruk (risiko sangat tinggi).
6.  Kadar Trigliserida. Ini adalah sejenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol, gula dan makanan berlemak.
a.    < 150 mg/dL = baik
b.    150-199 mg/dL = cukup
c.    200-499 mg/dL = tinggi
d.    500 mg/dL = sangat tinggi

Tips Meningkatkan Kolestrol “Baik” (HDL)

Walau terdengar umum, High-Density Lipoprotein (HDL) penting! Kemajuan penelitian telah membawa perhatian lebih besar terhadap lipid (atau lemak) darah, atau yang sering kita sebut dengan kolesterol “baik”.
Kolesterol “Baik” tidak mengacu pada kolesterol makanan yang kita makan, melainkan kolesterol high-density lipopretein (HDL) yang beredar dalam darah kita. HDL adalah salah satu lemak yang diukur dalam lipid panel tes darah yang dilakukan dokter. Komponen HDL inilah yang Anda inginkan lebih besar, karena HDL yang lebih tinggi terkait dengan rendahnya risiko penyakit jantung.
Para ahli dari  National Cholesterol Education Program (NCEP) mencatat walaupun LDL atau kolesterol “buruk” mendapat perhatian yang lebih besar, namun semakin banyak bukti bahwa HDL memegang peranan penting.
Fakta Tentang Kolesterol “Baik
1.  Kandungan kolesterol HDL biasanya 20% -30% dari kolesterol darah total Anda.
2.  Terdapat bukti bahwa HDL membantu melindungi tubuh terhadap akumulasi plak (timbunan lemak) pada dinding koroner arteri.
3.  Penelitian menunjukkan bahwa penurunan lima angka kolesterol HDL ini terkait dengan 25% peningkatan risiko penyakit jantung.
4.  Dalam penelitian prospektif, yaitu penelitian yang mengikuti peserta selama jangka waktu tertentu untuk mengamati kejadian seperti serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung, terbukti bahwa HDL biasanya menjadi faktor risiko lipid yang paling terkait dengan risiko penyakit jantung.
5.  Kadar kolesterol HDL diperkirakan dipengaruhi oleh faktor genetika.
6.  Pada umumnya perempuan memiliki kadar kolesterol HDL lebih tinggi dibandingkan pria. Sekitar sepertiga dari kaum pria dan seperlima dari kaum wanita memiliki tingkat HDL di bawah 40 mg / dL. Dokter menganggap bahwa tingkat HDL kurang dari 40 mg / dL itu termasuk rendah.
Para peneliti Belanda yang telah menganalisia 60 penelitian, menyimpulkan bahwa rasio kolesterol total terhadap HDL (di mana angka kolesterol total Anda dibagi dengan angka HDL Anda) merupakan penanda yang lebih baik untuk penyakit arteri koroner dibanding dengan hanya pengukuran LDL saja.
“Meningkatkan kadar HDL merupakan langkah berikutnya dalam mencegah penyakit jantung,” kata PK Shah, MD, direktur kardiologi Pusat Medis Cedars-Sinai di Los Angeles. Shah mengatakan bahwa jika obat baru yang dirancang untuk meningkatkan kadar HDL terbukti efektif, maka obat tersebut berpotensi mengurangi jumlah serangan jantung dan stroke hingga 80% sampai 90%, dan menyelamatkan jutaan orang. Saat ini, obat peningkat HDL sedang diuji coba.
Bagaimana Kolesterol HDL Membantu Jantung Anda?
Para ahli belum tahu dengan pasti bagaimana kolesterol HDL membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Namun ada muncul beberapa perkiraan. The NCEP mengatakan bahwa kadar HDL yang tinggi tampaknya melindungi tubuh dari terbentuknya plak di dinding arteri (suatu proses yang biasa disebut atherogenesis)., menurut penelitian yang dilakukan pada hewan. Sementara penelitian laboratorium menunjukkan bahwa HDL memicu hilangnya kolesterol dari sel yang ditemukan dalam plak atau luka di arteri.
“Studi terbaru menunjukkan bahwa sifat antioksidan dan anti-inflamasi dari HDL juga menghambatatherogenesis,” kata laporan NCEP.
8 Cara Meningkatkan Kolesterol HDL
Banyak orang tidak tahu bahwa beberapa perubahan pola makan dan gaya hidup  dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda, meskipun merupakan perubahan dengan tingkat kecil.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kolestrol “baik” anda:
1.  Jus Jeruk. Menurut sebuah penelitian kecil di Inggris, dengan minum tiga gelas jus jeruk sehari, Anda dapat meningkatkan kadar HDL sebesar 21%, walaupun memerlukan komitmen gizi yang cukup besar karena mengandung 330 kalori. Penelitian tersebut  menyoroti efek antioksidan tinggi dari buah-buahan dan sayuran. Tunggu hasil penelitian selanjutnya dalam tahun-tahun mendatang.
2.  Beban glikemik. Beban glikemik pada dasarnya adalah urutan dari seberapa besar porsi standar makanan tertentu dalam meningkatkan gula darah Anda. Menurut penelitian kecil baru-baru ini, seiring beban glikemik dalam pola makan Anda naik, maka kolesterol HDL tampaknya turun. Sejalan dengan prinsip tersebut, laporan NCEP merekomendasikan agar sebagian besar asupan karbohidrat kita berasal dari whole grains, sayuran, buah-buahan, bebas lemak, dan produk susu rendah lemak. Hal ini karena makanan tersebut cenderung berada di bagian bawah dari skala glikemik.
3.  Memilih Lemak baik. Mengganti lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh tunggal tidak hanya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol “jahat”, tetapi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol “baik”, menurut penasihat buletin Food & Fitness dari Pusat Kesehatan Wanita Universitas Cornell.
4.  Kedelai. Ketika mengganti produk berbasis hewani, makanan berbasis kedelai dapat memiliki manfaat bagi kesehatan jantung. Produk kedelai mengandung lemak jenuh yang rendah dan tinggi kandungan lemak tidak jenuh. Produk kedelai juga tinggi serat. Sebuah penelitian menemukan bahwa protein kedelai, dan juga isoflavon yang ditemukan dalam kedelai dapat menaikkan kadar HDL sebesar 3%, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner sekitar 5%,” kata Mark Messina, PhD, seorang ahli kedelai ternama. Messina mengatakan bahwa kedelai dapat juga menyebabkan pengurangan kecil dari kadar kolesterol LDL dan trigliserida (jenis lain dari lemak darah), dan kemungkinan peningkatan fungsi pembuluh darah. Penelitian lain menunjukkan ada penurunan kolesterol LDL (sekitar 3%) dan trigliserida (sekitar 6%) dengan sekitar tiga porsi kedelai per hari, yaitu kira-kira 0,45 kg tahu atau tiga gelas soy shake. Penelitian lebih lanjut seharusnya berfokus pada apakah intervensi diet tinggi kedelai terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung.
5.  Pengaturan Alkohol. Minum alkohol dalam jumlah sedang terkait dengan tingkat HDL yang lebih tinggi.
6.  Olahraga Aerobik. Menurut banyak ahli kesehatan, dengan cukup giat berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap hari dalam seminggu, merupakan resep olahraga yang dapat membantu meningkatkan kadar HDL Anda.
7.  Berhenti merokok. Para ahli setuju bahwa dengan menghentikan kebiasaan merokok dapat juga meningkatkan sedikit kadar HDL Anda.
8.  Menurunkan berat badan. Menurut NCEP, kelebihan berat badan atau obesitas memberikan kontribusi pada rendahnya kadar kolesterol HDL, dan termasuk sebagai salah satu penyebab kadar HDL rendah, menurut NCEP.

Enam  Jenis Makanan untuk Meningkatkan Kadar Kolesterol HDL


Salah satu cara terbaik untuk membersihkan tubuh dari penyumbatan arteri akibat LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol “jahat” adalah dengan mengonsumsi makanan yang mampu meningkatkan kadar kolesterol “baik” atau HDL (high-density lipoprotein ). HDL menurunkan risiko penyakit jantung koroner dengan menghilangkan kolesterol LDL dari dinding arteri dan mengirimnya ke hati untuk diproses
Berikut adalah makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam darah.
1.  Makanan Kaya Niasin
Niasin atau vitamin B3 terbukti bisa meningkatkan kolesterol HDL pada orang dengan LDL tinggi. Penggunaan suplemen niasin harus dilakukan atas pengawasan dokter. Selain suplemen, terdapat pula makanan yang mengandung banyak niasin. Beberapa makanan dengan niasin tinggi diantaranya adalah produk susu, kacang, sereal, gandum, kalkun, ayam panggang, dan fillet sapi panggang.
2.  Serat Larut
Makan setidaknya dua porsi makanan yang mengandung serat larut dapat meningkatkan kolesterol HDL sekaligus mengurangi tingkat kolesterol total. Serat larut terdapat dalam biji-bijian, gandum, beras merah, kacang polong, jeruk, apel, dan anggur.
3.  Minyak Goreng
Minyak goreng tinggi lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak canola dan minyak zaitun bisa meningkatkan kolesterol HDL. Minyak goreng yang kaya asam lemak omega-3 seperti minyak safflower dan bunga matahari dapat mengurangi kadar kolesterol total. Menggunakan salah satu dari minyak ini sebagai pengganti minyak kelapa akan berakibat positif pada jantung.
4.  Produk Kedelai
Mengonsumsi setidaknya dua porsi per hari produk kedelai seperti tahu atau tempe bisa memacu peningkatan kolesterol HDL. Produk kedelai mengandung serat larut dan isoflavon. Isoflavon bertindak sebagai hormon pertumbuhan dan secara alami meningkatkan HDL serta menurunkan kolesterol LDL.
5.  Bawang Merah Mentah
Makan satu-setengah bawang merah mentah per hari akan meningkatkan HDL secara signifikan. Agar lebih mudah dikonsumsi, irisan bawang merah mentah dapat dicampur dengan berbagai makanan seperti salad atau telur dadar.
6.  Alkohol dalam Jumlah Moderat
Meskipun minum alkohol secara berlebihan dapat berkontribusi pada penyakit jantung dan penyakit lainnya, laporan IntelliHealth menyatakan bahwa minum alhohol dalam jumlah moderat 1-2 gelas per hari akan meningkatkan HDL sebanyak 10 persen.

Sumber:



PELAYANAN KESEHATAN

1.  Definisi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Pelayanan bukan hanya memberikan pelayanan setelah penjualan sekaligus diimbangi dengan kualitas seluruh produk. Adapun pelayanan pelanggan adalah pelayanan kepada pelanggan/pemakai jasa rumah sakit dengan tujuan memberikan kepuasan seoptimal mungkin yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Pelayanan kesehatan menurut Levey dan Loomba yang dikutip Azwar (1996) adalah setiap upaya yang diselenggarakan baik secara individu maupun secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya baik preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Model atau pola pelayanan kesehatan tidaklah bersifat statis namun dinamis mengikuti perkembangan keadaan dan masalah serta lingkungan dalam arti luas yaitu politik, ekonomi, teknologi, sosial budaya masyarakat yang dilayani.
Model pelayanan di suatu negara dengan negara lain tidaklah sama. Pemerintah atau sektor swasta dapat berperan terlalu banyak, moderat maupun terlalu sedikit. Perubahan pandangan yeng terdapat di masyarakat tentang kesehatan karena meningkatnya pendidikan dan pengetahuan tentang sakit atau tidak sakit berkaitan dengan masalah pembiayaannya akan mengubah pola pikir dan tindak. Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia tidak terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka, pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) dikembangkan sejalan dengan tanggung jawab pemerintah pemerintah “melindungi” masyarakat Indonesia dari gangguan kesehatan. Kesehatan adalah hak asasi manusia yang juga tercantum dalam UUD 1945. Pemerintah mengembangkan infrastruktur di berbagai wilayah tanah air untuk melaksanakan kewajiban melindungi masyarakat dari gangguan kesahatan (Depkes RI, 2008).
Program kesehatan yang dikembangkan adalah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama oleh penduduk miskin. Sistem kesehatan di Indonesia tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). SKN adalah supra sistem pembangunan kesehatan yang dianut oleh Indonesia. Sistem pelayanan kesehatan baik di RS maupun Puskesmas adalah subsistem pelayanan kesehatan di Indonesia (subsistem kesehatan). Materi pokok sistem kesehatan nasioanal (SKN 1980/1982) telah dimasukkan ke dalam Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Di dalam SKN tersebut, dapat dipelajari tugas-tugas dan kewenangan jajaran organisasi Depkes mulai dari Depkes Pusat, Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/kota dan puskesmas.
2.  Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan
Untuk mencapai pelayanan kesehatan sesuai sasaran dan tujuan yang diinginkan, banyak syarat yang harus dipenuhi dan minimal mencakup delapan hal pokok antara lain tersedia, berkesinambungan, wajar, dapat diterima, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu (Azwar, 1999).
3.  Jenis Pelayanan Kesehatan
Sekalipun bentuk dan jenis pelayanan kesehatan banyak macamnya, namun jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua, bentuk dan jenis pelayanan kesehatan tersebut jika dijabarkan dari pendapat Hodgetts dan Cascio (1983) adalah:
a.  Pelayanan Kesehatan di Rumah sakit
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri atau secara bersama-sama dalam satu organisasi tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga. Pada saat ini pembagian tentang macam pelayanan kedokteran banyak ditemukan. Beberapa diantaranya yang terpenting adalah:
1)  Ditinjau dari tenaga pengelola
Untuk ini pelayanan kedokteran dapat dibedakan atas dua macam yakni:
a)  Diselenggarakan oleh satu orang
Bentuk pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh satu orang amat populer di Indonesia, inilah sebabnya banyak ditemukan dokter dan ataupun bidan yang membuka praktek perseorangan.
b)  Diselenggarakan oleh kelompok
Bentuk pelayanan kedokteran berkelompok merupakan hal yang baru di Indonesia dan banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni:
(1)Hanya menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja, misalnya praktek bersama dokter ahli kebidanan dan praktek bersama ahli kesehatan anak.
(2)Menyelenggarakan lebih dari satu macam pelayanan kedokteran, misalnya praktek bersama dokter ahli kebidanan dengan dokter ahli kesehatan anak. Bertempat di rumah sakit bersalin.
2)  Ditinjau dari cara pelayanan yang diselenggarakan
Untuk ini pelayanan kedokteran dibedakan atas dua macam, yakni:
a)  Pelayanan rawat jalan
Contoh pelayanan rawat jalan (ambutory) adalah pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh poliklinik, balai pengobatan, PUSKESMAS.
b)  Pelayanan rawat jalan dan rawat inap
Contoh pelayanan rawat jalan dan rawat inap (hospitalization) adalah pelayanan kedokteran oleh rumah sakit dan rumah sakit bersalin.
3)  Ditinjau dari macam pelayanan yang diselenggarakan
a)    Menyediakan satu macam pelayanan kedokteran saja. Misalnya praktek dokter umum.
b)    Menyediakan lebih dari satu macam pelayanan kedokteran
(1)  Pelayanan kedokteran tidak lengkap/tidak menyeluruh (partial medical care) misalnya yang diselenggarakan oleh BKIA.
(2)  Pelayanan kedokteran lengkap/menyeluruh (comprehensive medical care) misalnya yang diselenggarakan oleh rumah sakit umum.
Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UU kesehatan No 23 tahun 1992 salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan kedokteran yang dibedakan atas dua macam, yaitu yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah PUSKESMAS sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama dan Rumah Sakit dengan berbagai jenjangnya sebagai sarana kesehatan tingkat kedua dan ketiga, dimana di dalamnya terdapat berbagai pelayanan kesehatan, diantaranya:
1)  Pelayanan Kedokteran
Secara umum pelayanan kedokteran adalah sebagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah menyembuhkanpenyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya adalah perseorangan.
2)  Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran, secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (Feste, 1989).
3)  Pelayanan Keperawatan
Menurut Handerson (1980), Pelayanan keperawatan adalah upaya untuk membantu individu baik sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Menurut Purwanto (1998) dalam praktek keperawatan dulu pendekatannya berorientasi pada prosedur, namun kini telah dikembangkan dengan pendekatan ilmiah dalam rangka pemecahan masalah pasien melalui proses keperawatan (nurses process) yang mencakup : pengkajian (assesment), perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (Implementation), dan penilaian hasil tindakan (evaluation), itulah salah satu ciri dari asuhan keperawatan yang diberikan.
Pelayanan berupa bantuan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, penjagaan penyakit, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif.
Untuk dapat melakukan kegiatan dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga tercapainya kepuasan pelayanan kesehatan, menurut Purwanto (1998) perawat dituntut mempunyai kemampuan profesional yaitu sejumlah kemampuan atau kompetensi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan mutu dari pelayanan kesehatan.
Kemampuan profesional tersebut terdiri dari:
a)  Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual yaitu kemampuan untuk menggunakan proses berfikir ilmiah dan analisis dalam melaksanakan peran dan fungsinya yang dilandasi dengan pengetahuan dasar yang memadai untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
b)  Kemampuan Tehnikal
Kemampuan tehnikal yaitu ketrampilan tehnik yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan sebelumnya. Setiap tindakan tehnis yang dilaksanakan harus mempimyai rasionalisasi yang tepat serta didasari dengan pengetahuan yang baik sehingga tidak dilaksanakan sebagai tugas rutin saja.
c)  Kemampuan Interpersonal
Kemampuan interpersonal yaitu seorang perawat dalam melakukan tugas keperawatan akan selalu berhubungan dengan manusia, hubungan ini tidak hanya dengan pasien dan keluarganya juga dengan anggota tim kesehatan lainnya. Oleh sebab itu kemampuan melakukan komunikasi terapeutik yang efektif mutlak harus dimiliki oleh seorang perawat.
4)  Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving), kegiatan yang ada meliputi menyelenggarakan pelayanan gawat darurat, menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan rawat inap intensif dan menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat.



5)  Pelayanan Penunjang
Pelayanan penunjang meliputi:
(a)  Radiologi
Merupakan salah satu pemeriksaan penunjang medis yang mempergunakan sinar – x untuk menghasilkan gambar radiografi, dan dapat memberikan pelayanan radiologi yang akurat untuk menegakkan diagnosa dokter.
(b)Laboratorium
Pelayanan laboratorium harus profesional dan bermutu tinggi sehingga dapat melayani dengan baik masyarakat pemakai jasa laboratorium klinik, menurut WHO laboratorium harus efisien dan seekonomis mungkin tanpa meningkatkan standar yang ada, adapun kegiatan rutin laboratorium meliputi pelayanan pemeriksaan rutin atau cito yang dilaksanakan secara profesional dan sesuai kode etik, kegiatan pemantapan mutu dan pelayanan laboratorium dasar.
(c) Farmasi
Pelayanan farmasi memberikan layanan untuk pembelian obat -obatan, baik obat generik maupun bermerk atau paten sesuai dengan sarana prasarana yang ada.
b.  Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.

4.  Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah salah satu unsur penting dalam organisasi jasa. Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi jasa Oleh karena itu, kualitas pelayanan harus mendapat perhatian yang serius dari manajemen organisasi jasa. Untuk menetapkan kualitas pelayanan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi jasa, terlebih dahulu organisasi tersebut harus mempunyai tujuan yang jelas Berbagai definisi diberikan para ahli terhadap kualitas pelayanan. Parasuraman at. al (1988) mengartikan kualitas sebagai suatu bentuk sikap, berhubungan namun tidak sama dengan kepuasan, yang merupakan hasil dari perbandingan antara harapan dengan kinerja aktual.
Namun kualitas pelayanan dan kepuasan dibentuk dari hal yang berbeda. Selanjutnya disebutkan bahwa pengertian yang paling umum dari perbedaan kualitas pelayanan dan kepuasan adalah bahwa kualitas pelayanan merupakan satu bentuk sikap, penilaian dilakukan dalam waktu lama, sementara kepuasan merupakan ukuran dari transaksi yang spesifik. Perbedaan antara kualitas pelayanan dan kepuasan mengarah pada cara diskonfirmasi yang dioperasionalkan. Dalam mengukur kualitas pelayanan yang dibandingkan adalah apa yang seharusnya didapatkan, sementara dalam mengukur kepuasan yang diperbandingkan adalah apa yang pelanggan mungkin dapatkan.
Kualitas dalam jasa kesehatan terdiri dari kualitas konsumen (yang berkaitan dengan apakah pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang dikehendaki pasien), kualitas professional (yang berkaitan apakah pelayanan yang diberikan memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan yang didiagnosa oleh para professional), dan kualitas manajemen (yang berkaitan dengan apakah jasa yang diberikan dilakukan tanpa pemborosan dan kesalahan, pada harga yang terjangkau, dan memenuhi peraturan-peraturan resmi dan peraturan lainnya).
Dari berbagai pendapat tentang kualitas pelayanan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi kualitas pelayanan secara umum adalah bahwa kualitas harus memenuhi harapan-harapan pelanggan dan memuaskan kebutuhan mereka. Namun demikian meskipun definisi ini berorientasi pada konsumen, tidak berarti bahwa dalam menentukan kualitas pelayanan penyedia jasa harus menuruti semua keinginan konsumen. Dengan kata lain, dalam menetapkan kualitas pelayanan, perusahaan harus mempertimbangkan selain untuk memenuhi harapan pelanggan, juga tersedianya sumber daya dalam perusahaan.
5.  Penilaian Kualitas Pelayanan
Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dalam upaya untuk menemukan definisis penilaian kualitas. Parasuraman (1985;1988) mendefinisikan penilaian kualitas pelayanan sebagai pertimbangan global atau sikap yang berhunbungan dengan keunggulan (superiority) dari suatu pelayanan (jasa). Dengan kata lain, penilaian kualitas pelayanan adalah sama dengan sikap individu secara umum terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya mereka menambahkan bahwa penilaian kualitas pelayanan adalah tingkat dan arah perbedaan antara persepsi dan harapan pelanggan. Selisih antara persepsi dan harapan inilah yang mendasari munculnya konsep gap (perception-expectation gap) dan digunakan sebagai dasar skala SERVQUAL.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa penilaian kualitas pelayanan didasarkan pada lima dimensi kualitas yaitu tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Tangibility, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Reliability, yaitu kemampuan perusahan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat waktu dan memuaskan. Responsiveness, yaitu kemampuan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Assurance, mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Dan terakhir Emphaty, mencakup kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan. Parasuraman, Berry, dan Zeithalm (1985), mendefinisikan kualitas pelayanan (perceived service quality) sebagai perbandingan antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T Yoga. 2007. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi II. UIPress. Jakarta.
Akhmad. 2008. Hubungan antara Persepsi Pasien Terhadap Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung. Available from http://jurnal. unimus.ac.id/index. php/FIKkeS/article/ view/159/152. Diakses 11 Oktober 2015.
Asmuji. 2013. Manajemen Keperawatan Cetakan ke II. Ar-Ruzz Media.Yogjakarta.
Azwar, A. 1996. Pengantar Adminstrasi Kesehatan. PT. Bina Rupa Aksara. Jakarta.
________. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. PT Binarupa Aksara. Jakarta.
Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Erlangga. Jakarta.
Djasri H dan Errisa B. Hospital Mortality Reduction Program. (Online) 2013. http://mutupelayanankesehatan.net/index.php/berita/34-hospital-mortality-reduction-program.
Edwin Idris. 2012. Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruangan Rawat Inap RSUD Pariaman Tahun 2012. Tesis Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang Tahun 20
International Medical Travel Journal, 2010, ‘Indonesia: New Hospital May Reduce Medical Tourism Among Indonesians?’ International Medical Travel Journal (3 Februari 2014), tersedia di: www.imtjonline.com/?entryid82=181831, diakses 10 Oktober 2015.
______, 2012, ‘Malaysia, Indonesia: Record Year for Malaysian Medical Tourism’, International Medical Travel Journal (6 Maret 2014), tersedia di: www.imtj.com/?entryid82=365402, diakses 10 Oktober 2015.
James, Ndambuki. 2013. The Level of Patients Satisfaction and Perception On Quality of Nursing Service In The Renal Unit, Kenyatta National Hospital Nairobi, Kenya. Journal Medicine and Health Care Vol: 3, No:2
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., & Berry, L.L. 1985. A Conceptual Model of Service