1. Definisi Community Assessment
Berdasarkan National
Networks of Libraries of Medicine (NNLM), Community assessment
didefinisikan sebagai suatu deskripsi sebuah komunitas dan orang-orangnya
dengan tujuan mengidentifikasi kebutuhan komunitas dalam menyediakan pelayanan
yang memedai terhadap kebutuhan tersebut. Sumber lainnya mendifinisikan community
assessment sebagai suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan
informasi mengenai kebutuhan masyarakat dan besarnya kapasitas atau kekuatan
yang ada dimasyarakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam suatu program
perencanaan, community assessment merupakan bagian terpenting karena
fokusnya bersumber dari komunitas. Pengumpulan data tidak harus luas tetapi
harus cukup untuk mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas dalam mendukung
perencanaan keputusan. Dalam hal ini harus dipertimbangkan beberapa kondisi
yaitu budaya, ekonomi dan fisik yang membentuk masyarakat.
Community
assessment atau penilaian
komunitas juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan menilai kekuatan dan
kelemahan suatu komunitas sebagai langkah awal pertama untuk merencanakan
proyek pelayananan yang efektif. Dengan mempelajari isu yang terdapat dalam
suatu komunitas, penilai dapat menemukan peluang baru untuk proyek pelayanan
dan mencegah duplikasi aset komunitas yang telah ada.
a. Formal
1) Data
demografis
Data demografis ini berasal
dari sensus dan abstrak statistik.
2) Survei
Tidak selalu tersedia dana
untuk melakukan survei. Namun, dalam penyusunan dana atau budget dalam suatu community
assessment dana untuk survei bisa saja dianggarkan.
3) Key
Informant Interviews
Metode ini dilakukan oleh
orang yang terpercaya. Mereka bisa saja berasal dari anggota dalam suatu
kelompok community assessment yang dihormati di masyarakat atau bisa
jadi berasal dari kelompok lain yang bisa diajak bekerja sama.
4) Focus group Discussion
Diskusi ini dapat memakan
waktu yang lama tetapi sangat efektif untuk mengetahui hal-hal yang selama ini
belum jelas.
5) Fungsi Masyarakat dan/atau Rapat
Dalam hal ini, dapat
ditentukan kebutuhan masyarakat melalui pertemuan-pertemuan.
2. Informal
a. WindShield Survey
Melakukan
pengamatan didaerah kelompok komunitas yang akan diteliti.
b. Berjalan berjalan di sekitar area
komunitas yang akan direncanakan untuk diamati
Berhenti
di warung-warung kopi dan berbicara dengan masyarakat tentang hal-hal yang
mereka butuhkan dapat menjadi cara yang cukup efektif.
c. Kotak Saran
Biarkan
masyarakat memberikan dan mengekspresikan apa yang menjadi kebutuhan mereka
secara tersembunyi dengan menuliskan saran tentang kebutuhan mereka yang
diletakkan di dalam kotak saran.
2. Tujuan Community Assessment
Tujuan
utama Community Assessment adalah untuk membuat keputusan tentang
rancangan program dan layanan berbasis informasi dimana yang akan dikumpulkan
dan dianalisis.
Analisa
data masyarakat digunakan sebagai bahan:
1. Mengidentifikasi
permasalahan yang ada dan dirasakan oleh masyarakat.
2. Menetapkan
kebutuhan masyarakat.
3. Menetapkan
kekuatan masyarakat.
4. Mengidentifikasi
pola respon sehat-sakit masyarakat.
5. Mengidentifikasi
pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
Dengan
melakukan community assessment dan perencanaan, kita dapat
mengidentifikasi daerah terbesar dari kebutuhan masyarakat dan membuat program
yang memenuhi kebutuhan tersebut. Dibandingkan dengan terus menghabiskan banyak
sumber daya pada reaksi terhadap suatu masalah, akan lebih bijak untuk mencegah
bagaimana masalah tersebut tidak terjadi. Berbekal hasil community
assessment kita dapat menjangkau masyarakat dan menawarkan solusi di muka.
dengan melakukan community assessment, kita mendapatkan kredibilitas,
meningkatkan dukungan publik dan yang paling penting, menyelamatkan lebih
banyak nyawa.
3. Manfaat
Community Assessment
Setidaknya
ada 7 manfaat dalam melakukan community assessment seperti yang
dilakukan di American Indian/Alaska Native Head Start/Early Head Start
programs. Namun dalam hal ini akan disajikan 6 manfaat saja untuk
menyesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Manfaat tersebut adalah:
a. Dapat
membuat keputusan dan perencanaan
Community
assessment adalah dasar untuk mendesain sebuah
perencanaan, memilih partner komunitas, membuat kolaborasi dan
mengimplementasikan pelayanan yang komprehensif untuk menemukan kebutuhan
masing-masing keluarga dalam suatu komunitas. Dengan menggunakan data yang
didapat dari community assessment, pemerintah dapat memfasilitasi suatu
proses pembuatan keputusan.
b. Pelatihan
dan pengembangan sumber daya
Community
Assessment yang komprehensif adalah cara yang efektif
untuk mengedukasi staff, orangtua, dan pemerintah tentang apa yang mereka
butuhkan, dan kekuatan mereka, karakteristik keluarga dalam sebuah
komunitas. Semua ini dapat digunakan untuk merencanakan suatu pelatihan yang
memadai.
c. Mengembangkan
sumber daya komunitas
Community
Assessment dapat membantu mengidentifikasi sumberdaya
komunitas. Pengumpulan informasi melalui community assessment dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sumberdaya yang mereka punya.
d. Advokasi
Community
Assessment menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
advokasi dan menetapkan prioritas.
e. Respon
terhadap perubahan kebijakan dan program
Perubahan
prioritas seperti kesejahteraan merupakan tantangan reformasi staf program. Community
assessment dapat membantu program dan menjawab tantangan tersebut dengan
merumuskan tujuan dan sasaran yang tepat.
f. Dapat
digunakan untuk mengajukan dana tambahan
Community
assessement dapat digunakan untuk mengembangkan program
baru, membenarkan perlunya perluasan layanan, aplikasi dukungan untuk
non-Kepala pendanaan Start, dan mengidentifikasi khusus dana untuk program
untuk mengatasi kebutuhan.
Dengan
kata lain, Community Assessment digunakan untuk membuat, merencanakan
dan mengevaluasi program baik di tingkat penerima maupun pada tingkat federal.
Keputusan tidak terbatas pada pilihan program, pusat lokasi, dan bagaimana
layanan akan diterima oleh anggota komunitas. Communtity assessment
memungkinkan untuk menentukan apakah telah terjadi perubahan kebutuhan penduduk
di suatu wilayah. Hasil program Community assessment dapat digunakan
untuk mengidentifikasi potensi masyarakat, menangkap kecenderungan data
internal dan eksternal, upaya advokasi dukungan, dan perencanaan program.
4. Indikator Community Assessment
Indikator
yang digunakan dalam suatu Community Assessment adalah:
a. Masalah
Kesehatan
1) Rata-rata
imunisasi untuk anak-anak yang masih muda.
2) Persentase
bayi dengan berat lahir rendah.
3) Tingkat
perawatan prenatal.
4) Tingkat
kelahiran untuk ibu tunggal di bawah 8 tahun.
b. Kondisi
Ekonomi
1) Tingkat
kemiskinan
a) Jumlah
siswa yang menerima makan siang dengan pengurangan/bebas harga.
b) Dewasa
muda di sekolah atau dipekerjakan.
c) Tingkat
mobilitas perumahan.
2) Tingkat
Sukses Sekolah
a) Pengukuran
prestasi akademik dalam melewati materi pelajaran di kelas.
b) Tingkat
mobilitas pelajar.
c) Putus
sekolah dan tingkat retensi-kelas
c. Masalah
Keluarga
1) Jumlah
penempatan anak asuh.
2) Jumlah
keluarga di daftar tunggu tempat penitipan anak.
3) Jumlah
kasus Aid to Families with Dependent Children (AFDC).
d. Perkembangan
Anak Usia Dini
1) Tingkat
mulai awal dan partisipasi prasekolah.
2) Persentase
anak-anak dengan kebutuhan khusus.
3) Tingkat
pengasuhan remaja
5. Prinsip –prinsip dalam Community assessment
Adapun
beberapa prinsip community assessment adalah sebagai berikut:
1. Membangun
Kemitraan
Pada
prinsipnya membangun hubungan kemitraan adalah dasar proses Community
Assessment. Landasan nyata dari suatu community assessment adalah
hubungan yang terjalin antara orang dan organisasi yang ada dalam masyarakat
tersebut serta saling mempercayai adalah kunci utama dalam melakukan community
assessment. Kemitraan sangat berguna dalam melakukan community
assessment karena banyak keuntungan yang dapat diambil dari masing-masing
mitra. Sebuah kemitraan umumnya terdiri dari warga masyarakat,
lembaga-lembaga publik, dan organisasi berbasis masyarakat. Setiap anggota
memainkan peran penting dalam membawa sumber daya untuk community assessment.
Untuk melakukan community asssessment, kita dapat membangun hubungan
yang ada untuk membentuk kemitraan atau mendirikan kemitraan yang baru.
Terlepas dari apakah itu kemitraan baru atau yang ada, di belakang
masing-masing kemitraan yang sukses adalah hubungan saling percaya antar para
mitra. Sedangkan kemitraan yang sukses adalah di mana mitra:
a. memiliki
kekuatan sama untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
b. hubungan
saling menguntungkan.
c. terbuka
untuk mendengarkan ide dan pendapat orang lain
d. sabar
dan mau bekerja melalui perbedaan.
e. saling
percaya komitmen (waktu, sumber daya) untuk tujuan bersama.
f. bertindak
atas hasil bersama.
g. menunjukkan
tanggung jawab dan kepekaan terhadap mitra lain
h. berkomunikasi
dengan baik satu sama lain.
2. Pengembangan
kapasitas komunitas
Community
assessment harus mengembangkan kapasitas komunitas
untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kekuatan dalam komunitas tersebut.
Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa masyarakat memiliki individu,
organisasi, dan institusi yang dapat bersama-sama memahami, membuat keputusan
dan menjalankan tindakan-tindakan untuk keuntungan komunitas mereka. Kapasitas
komunitas meliputi komitmen, sumber daya, dan kemampuan dalam komunitas
tersebut yang dapat dikembangkan dalam peningkatan kekuatan komunitas dan
pemecahan masalah. Dalam rangka melakukan perubahan masyarakat, penting untuk
membangun kapasitas warga masyarakat sehingga di masa depan mereka dapat
mengembangkan keterampilan mereka sendiri untuk melakukan penilaian. Peran
profesional adalah untuk bermitra dengan masyarakat, membantu memfasilitasi
pengembangan kapasitas komunitas dan mendorong perubahan dalam kondisi sosial
dan lingkungan yang mempengaruhi masyarakat.
Melalui
Community assessment, suatu komunitas memperoleh keterampilan untuk
mengumpulkan informasi yang mereka butuhkan. Mereka akan mampu menggunakan
keterampilan di masa depan dengan sedikit bantuan dari Departemen Kesehatan
Masyarakat atau organisasi-organisasi mitra. Melakukan penilaian lingkungan
juga merupakan proses pembangunan kapasitas Departemen Kesehatan Masyarakat dan
organisasi-organisasi mitra lainnya. Pengetahuan dan keterampilan di transfer
dari masyarakat untuk staf Kesehatan Masyarakat dan organisasi mitra lainnya.
3. Proses
Community assessment dikendalikan oleh komunitas
Prinsip
utama lainnya adalah bahwa proses community assessment perlu
dikendalikan oleh warga masyarakat. Ini berarti bahwa masyarakat memutuskan apakah
mereka ingin melakukan community assessment, apa yang mereka inginkan
untuk dinilai, bagaimana mereka ingin melakukannya, bagaimana mereka ingin
menyajikan hasil, dan bagaimana mereka ingin menggunakan hasil untuk tindakan
masyarakat. Intervensi berbasis masyarakat adalah yang paling berhasil bila
masyarakat memiliki peran sentral dalam mengidentifikasi masalah dan menentukan
intervensi. (Institute of Medicine,988). Di suatu komunitas, warga
masyarakat adalah pusat untuk merancang dan mengembangkan penilaian. Staf dari
Departemen Kesehatan Masyarakat hanya menyediakan sumberdaya, keterampilan
teknis dan bimbingan untuk menyelesaikan penilaian.
4. Penekanan
pada aset komunitas
Penekanan
pada aset masyarakat sejalan dengan prinsip peningkatan kapasitas masyarakat.
Aset masyarakat berasal dari individu, kelompok, organisasi, dan
institusi. Berikut adalah beberapa contoh aset masyarakat.
Tabel 1. Contoh Aset Masyarakat
Kualitas
Warga
|
Aset
|
Warga yang suka membaca
Warga yang suka berkebun
Warga yang suka menjadi relawan
Organisasi dan sumber daya lainnya
|
Bisa menjadi mentor anak-anak,
membaca untuk orang tua yang sudah rabun
Dapat berbagi informasi tentang
berkebun
Dapat menjadi bagian dalam
kegiatan siskamling
Mungkin dapat menyumbangkan uang
atau jasa
|
Aset masyarakat
harus diidentifikasi oleh warga yang tinggal di daerah tersebut. Hal ini sering
sulit bagi orang yang tidak tinggal di daerah tersebut untuk mengetahui apa
yang ada, atau yang di dapat dari aset tersebut. Aset komunitas adalah sumber
daya dalam masyarakat yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Menghubungkan aset individu dan kelompok dapat meningkatkan kekuatan seluruh
masyarakat. Selain itu, proses identifikasi aset masyarakat membantu warga
untuk lebih baik memanfaatkan sumber daya yang ada di komunitas mereka dan
mengembangkan keterampilan yang dapat mereka gunakan dalam penilaian masa depan
atau dalam memecahkan masalah.
6. Proses Community Assessment
Proses
Community Assessment dilakukan berdasarkan langkah-langkah berikut:
a. Langkah Awal Sebelum Dilakukan Community Assessment
Terdapat beberapa langkah yang diperlukan sebelum
dilakukan penilaian masyarakat. Langkah-langkah tersebut yakni ruang lingkup
penilaian, jumlah peneliti yang terlibat dalam penilaian, waktu pembatasan
baris, memastikan relevansi dan ketersediaan data dan persetujuan formal dan
informal diperlukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Penjelasan
dari pertimbangan ini akan dijelaskan secara tersendiri.
1) Ruang Lingkup Penilaian
Lingkup
Penilaian dapat ditentukan berdasarkan sumber dan survey terhadap daerah yang
akan diamati.
2) Jumlah Peneliti yang
Terlibat dalam Penilaian
Meskipun informasi yang
kumpulkan dari berbagai sumber, lembaga dan penyedia layanan kesehatan, semua
informasi dikumpulkan dan disusun akan dilakukan oleh peneliti sendiri.
3) Kendala Waktu
Penyelesaian tepat waktu
dari penilaian diperlukan untuk memungkinkan dilakukannya umpan balik atau pun
evaluasi.
4) Relevansi dan Ketersediaan Data Penilaian
Dalam menentukan penilaian
masyarakat, relevansi dan ketersediaan data penilaian harus diuji sebelumnya.
b. Langkah-langkah
dalam melakukan community assessment bervariasi, tergantung pada masalah
perencanaan yang dihadapai masyarakat. Kelompok perencanaan sebaiknya sudah
memulai pekerjaan dalam mempersiapkan community assessment yaitu dengan
memasukkan pemangku kepentingan (stakeholders), mengembangkan visi untuk
masa depan komunitas, dan membuat daftar pertanyaan yang perlu dijawab oleh
penilaian masyarakat. Ada lima langkah dasar dalam proses Community
assessment:
1) Langkah
1: Merencanakan dan Mengatur
2) Langkah
2: Rancangan Pengumpulan Data
3) Langkah
3: Mengumpulkan Data
4) Langkah
4: Data Review dan Analisa Data
5) Langkah
5: Membuat Keputusan
7. Objek Community
Assessment
Mengenal
karakter masyarakat yang akan diberi informasi akan menjadi proses yang
panjang. Idealnya, jika waktu dan sumber daya memadai, data dapat dikumpulkan
dari siapa saja (kerangka sampling) di suatu tempat yang mempunyai karakter
yang diminati, namun pengumpulan data dari tiap orang jarang terjadi.
Sering
sampel acak dipilih. Sampel adalah kelompok kecil yang diminta untuk ikut serta
memberikan informasi. Sampel acak jika tiap orang yang berada dalam kerangka
sampel memiliki kesempatan yang sama untuk sebuah sampel. Jika mengumpulkan
informasi menggunakan sampel acak, daftar dari tiap orang dengan mengenal
karakter daerah yang dilakukan penilaian terkadang sulit untuk diperoleh.
Untuk
bukan sampel acak seperti grup, penting untuk memperhatikan orang yang akan
memberikan informasi dalam suatu populasi. Tanpa memperdulikan mekanisme
sampel. Harus dipertimbangkan untuk memberikan pertanyaan, jumlah pertanyaan,
dan kuisoner yang dikirim, cara kuisoner dibuat.(ukuran, jarak tulisan, menarik
perhatian responden).
Contoh
jenis data pada Community Health Assessment adalah:
1. Data
Subjektif merupakan
data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yg diungkapkan secara langsung melalui lisan
2. Data
Obyektif merupakan data yang diperoleh
melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
3. Pengkajian
data dasar, pengkajian inti komunitas, dilakukan dengan singkat mengenai data
penduduk sebagai struktur inti:
a. Riwayat
kesehatan yang ada (bagaimana terjadinya resiko penyakit, jenis penyakit yang
sering ada, mengenai siapa saja, berapa lama, didaerah mana, bagaimana upaya
masyarakat, bagaimana program yang ada).
b. Konsep
diri (bagaimana persepsi anggota terhadap kelompok/masyarakat itu sendiri)
c. Kultur:
bagaimana perkembangan masyarakat itu sendiri, bagaimana nilai/keyakinan
masyarakat, adakah tradisi khusus, bagaimana mengartikan sehat-sakit.
d. Support:
adakah dukungan dari profesi masyarakat, bagaimana bentuk dukungan yang ada.
e. Statistik:
distribusi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, pekerjaan,
suku, mortalitas, morbiditas, dll.
8. Pengumpulan Data Community Assessment
Pada
saat akan mengumpulkan data kita harus mengetahui siapa yang akan mengumpulkan
data, bagaimana mengumpulkan data, dan bagaimana melaporkannya. Untuk itu dalam
pengumpulan data diperlukan relawan dari grup kita yang dapat menyalurkan
kuisoner jika jumlah relawan memadai dan pelatihan penyaluran relawan tersedia.
Melakukan wawancara telepon, percakapan langsung, fokus grup, dan beberapa
metode lainnya membutuhkan pelatihan khusus dan keterampilan. Sebuah kelompok
harus mempertimbangkan seseorang yang memiliki pengalaman diarea yang
dipilih. Penelitian akan menghemat waktu untuk grup.
Grup
sebaiknya mempunyai anggota yang berpengetahuan dalam membuat dengan informasi
yang telah dikumpulkan. Frekuensi dihitung untuk respon terhadap pertanyaan.
Kadang-kadang tambahan analisis yang melihat perbedaan respon antara
kelompok responden (misalnya, responden dengan tingkat pendidikan tinggi lebih
mungkin untuk menjawab pertanyaan dengan cara tertentu) dapat dilakukan oleh
orang dengan keterampilan dalam crosstabbing informasi.
Membuat
pemindahan respon ke pertanyaan terbuka (untuk survei surat dan telepon) dan
komentar yang dikumpulkan menggunakan metode lain seperti fokus grup,
percakapan langsung sangat membantu. Namun, meringkas atau menganalisis jenis
informasi ini adalah proses subjektif. Seorang konsultan teknis dapat
memberikan ringkasan atau memandu Anda melalui langkah-langkah dalam membuat
ringkasan anda sendiri. Hasil analisa dari data dasar tersebut dijadikan bahan
untuk diskusi pada lokakarya mini atau musyawarah dengan masyarakat.
Menilai
kekuatan dan kelemahan komunitas adalah sebuah langkah awal yang penting dalam
perencanaan proyek pelayanan yang efektif. Dengan mengambil waktu untuk belajar
tentang isu-isu masyarakat anda, kelompok dapat membuat suatu kesempatan baru
untuk proyek pelayanan dan mencegah duplikasi dari aset masyarakat yang telah
ada.
Communities
in Action (605A-EN) memberikan petunjuk rinci untuk
melakukan penilaian masyarakat yang efektif. Alat berikut dapat digunakan
bersama-sama dengan penilaian untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi
kebutuhan masyarakat dan membuat penggunaan terbaik dari sumber daya yang
tersedia. Kelompok-kelompok bisa mengadaptasi assesment murah ini sesuai
masyarakat mereka. Alat-alat Community assessment terdiri dari survey,
inventarisasi asset, pemetaan masyarakat, jadwal kegiatan harian,
kalendermusiman, focus group, diskusi panel.
Boleh tau sumbernya dari buku mana ga ka?🙏
BalasHapus